Istilah gatekeeping pertama kali dipublikasikan oleh psikolog
Jerman Kurt Zadek Lewin (1947) Kurt lewin dianggap salah satu bapak studi komunikasi
dan ayah dari penelitian gatekeeping. Lewin menguraikan secara umum
dalam teorinya setelah ia meninjau gatekeeping melalui contoh bagaimana
makanan dari toko kelontong menuju ke meja makan. Situasi ini tidak hanya
berlaku untuk saluran makanan tetapi juga untuk sebuah berita melalui saluran
komunikasi tertentu dalam kelompok, dan gerak sosial individu dalam banyak organisasi
(Shoemaker J. dkk., 2009:110).
Dari definisi lewin tersebut dapat dilihat bahwa seorang gatekeeper
yang menjadi seorang penjaga pintu gerbang melakukan pengambilan keputusan dari
saluran-saluran informasi yang mengalir, dimana pengambilan keputusan tersebut
dapat disesuaikan berdasarkan peraturan (kebijakan perusahaan) maupun
ditentukan secara individual atau pribadi oleh gatekeeper itu sendiri. Konsep
yang diambil Lewin tersebut kemudian dikembangkan oleh para pemikir tentang gatekeeping
ke berbagai model komunikasi massa.
1. Model Gatekeeping
oleh David White Manning
White merupakan peneliti
komunikasi pertama yang menerjemahkan konsep gatekeeping yang
dikemukakan oleh lewin. Dari pola lewin tersebut White berusaha untuk mengaplikasikannya
kedalam sebuah model komunikasi.
Gambar 2.1 Model Gatekeeping oleh David White Manning
Keterangan
:
N
: Sumber berita
N
1,2,3,4 : Berbagai berita
N2‟,
N3‟ : Berita yang lolos
M
: audience
N1‟,
N4‟ : Berita yang tidak layak
Dari gambar di atas dapat diketahui N sebagai sumber berita mengirimkan berbagai macam berita (N1, N2, N3, N4) kepada gatekeeper untuk disaring atau diseleksi. Dari proses gatekeeping tersebut terpilih berita yang lolos atau berita layak tayang (N2‟ dan N3‟) sedangkan berita yang dinilai tidak layak akan dibuang (N1‟ dan N4‟). Berita yang lolos atau yang sudah terseleksi tersebut lah yang kemudian akan disampaikan kepada audience. Model yang diperkenalkan white adalah model terbatas, karena tidak mengakui bahwa beberapa gatekeeper mungkin masing-masing memiliki konsepsi peran mereka sendiri atau posisi dalam pengumpulan, membentuk, dan mengirimkan berita (Shoemaker J. dkk., 2009:110).
2. Model Gatekeeping oleh Bruce Westley dan Malcom McLean
Westley dan MacLean
merupakan peneliti yang model komunikasinya berpengaruh dan banyak digunakan
untuk mengungkapkan riset-riset komunikasi massa dengan gambaran yang spesifik.
Gambaran model komunikasi dijelaskan dengan situasi gatekeeping. Model
ini sangat menekankan peran gatekeeper dalam proses komunikasi massa.
Model ini dapat membantu untuk menganalisis dan memahami situasi komunikasi
yang kompleks.
Gambar 2.2 Model Gatekeeping Westley dan MacLean
Sumber: (Nurudin, 2009:157)
Keterangan :
X : Peristiwa
atau sumber informasi
A : Komunikator
dalam Komunikasi massa >> Reporter
C : Gatekeeper
>> Editor
B : Audience yang
mendengar, membaca, atau melihat kejadian
yang sudah
dilaporkan gatekeeper
fBC : Pembaca
bisa merespon editor atau reporter (fBA)
fCA : Editor menyediakan umpan balik kepada
reporter
X menunjukan pada peristiwa atau sumber informasi (misalnya, kejadian atau pembicaraan yang dikirim pada audience tertentu), sedangkan A adalah komunikator dalam komunikasi massa yang diperankan oleh reporter. Ia mendeskripsikan kejadian atau pembicaraan tersebut dalam sebuah berita. Sementara itu, C adalah gatekeeper yang diperankan oleh seorang editor yang menghapus, menekankan kembali, atau menambah laporan yang ditulis reporter berdasarkan peristiwa yang diliputnya dengan data lain. Kemudian B adalah audience yang membaca, mendengarkan, atau melihat kejadian yang sudah dilaporkan gatekeeper setelah sebelumnya ditulis oleh reporter. Pembaca bisa merespon editor (fBC) atau reporter (fBA) berkenaan dengan ketepatan atau kepentingan beritanya. Editor bisa juga menyediakan umpan balik kepada reporter (fCA) (Nurudin, 2009:157).
Model yang dicetuskan oleh westley dan MacLean ini merupakan proses produksi berita media massa yang biasa dilakukan dalam ruang redaksi. Dari model tersebut dapat dilihat proses penyampaian berita kepada audience merupakan hasil kerja dari reporter sampai meja redaksi. Semua saluran media massa mempunyai sejumlah gatekeeper. Mereka memiliki banyak peranan dari beberapa fungsi. Mereka dapat menghapus pesan atau bahkan dapat memodifikasi serta menambah pesan yang akan disebarkan. Mereka juga dapat menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka pintu gerbang bagi keluarnya informasi yang lain.
Ray Eldon Hiebert, Donald F.
Ungurait, dan Thomas W. Bohn (1985), menganggap gatekeeper tidaklah
bersifat pasif-negatif, tetapi mereka merupakan suatu kekuatan kreatif.
Misalnya, seorang editor dapat menambahkan pesan dengan mengombinasikan
informasi dari berbagai sumber, seorang layouter bisa menambahkan
sesuatu pada gambar atau setting pada media cetak agar keliahatan lebih
menarik. Seorang produser film bisa mengirimkan kembali naskah, bahan pembuatan
film kepada editor atau redaktur untuk ditambahkan atau dikurangi
sesuatu pada filmnya (Nurudin, 2009: 119-120).
Posting Komentar Blogger Facebook
Silahkan gunakan bahasa yang baik dan santun dalam berkomentar. Komentar yang profokatif, kasar atau mengandung unsur SARA akan kami hapus. Terima Kasih