Struktur Organisasi Media Online
Keterangan
setiap bidang redaksi, sebagai berikut :
1. Pemimpin
Utama: Penanggungjawab umum bertanggungjawab terhadap jalannya
perusahaan dan redaksional. Ia akan secara berkala menerima laporan
perkembangan perusahaan dari pemimpin perusahaan dan penanggungjawab redaksi.
Dengan data-data dari laporan-laporan itu, setiap penanggungjawab umum akan
mengetahui perkembangan perusahaan.
2. Pemimpin
Perusahaan: Ia mengendalikan dan mengkoordinasikan kebijakan di lingkungan
perusahaan. Dalam tubuh media, bagian redaksi dan bagian perusahaan
(advertaising, sirkulasi/pemasaran, keuangan) bukan merupakan bagian tunggal.
Di jajaran redaksi dipimpin seorang penanggungjawab redaksi, sedang di bagian
perusahaan dipimpin seorang penanggungjawab perusahaan. Keduanya, nantinya akan
bertanggungjawab kepada Penanggungjawab Umum.
3. IT
Manager: Dipimpin seorang kepala
yang bertanggungjawab mengenai segala hal tentang komputerisasi. Seorang operator
komputer harus memahami sistim administrator local area network (LAN)
untuk membagi data spatial (peta) dan non
spatial (dokumen) dari semua komputer. Disamping itu memberikan sharing (pembagian)
pada folder-folder yang bisa di acces (dimasuki) oleh
orang-orang tertentu dalam membuat berita untuk kepentingan media cetak dan
media elektronik (radio/televisi). Melakukan maintanance (pelayanan
perbaikan) pada komputer-komputer pada jaringan baik
pada software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat
keras). Di samping itu administrator memberikan layanan dalam membuka database.
4. Pemimpin
Redaksi: posisi ini harus mempertanggungjawabkan jalannya semua instrumen
dalam satu kali masa liputan hingga edisi terbit/disiarkan. Bertanggungjawab
terhadap keberhasilan dan kegagalan sebuah pemberitaan, baik dari sisi hukum
atau lainnya. Ia harus menguasai semua teknis dan non-teknis pemberitaan, gaya,
jenis dan metode bagaimana menjadikan sebuah berita/program layak jual atau
layak terbit.
5. Iklan,
Pemasaran, dll: Ini salah satu elemen berhasilnya lembaga
penerbitan/penyiaran. Sebuah tim periklanan yang kuat dapat menentukan arus
masuk kas keuangan. Bagian ini juga kadang menjadi parameter mapan-tidaknya
sebuah lembaga penerbitan/penyiaran. Seorang advertaser harus paham
etika periklanan Indonesia, sistim kontrak, solusi, trik-tips mendapatkan
iklan, metode pemasaraan iklan, designer periklanan dan aplikasi komputer
yang berhubungan dengan bidangnya.
6. Redaksi
Pelaksana: Seorang redaktur pelaksana harus dapat berkomunikasi dengan
baik dengan reporter di lapangan. Harus dapat menjawab pertanyaan reporter atau
membantu reporter jika sewaktu-waktu mereka menemui kendala teknis di lapangan.
7. Redaktur Foto: bagian yang bertanggungjawab
membuat perencanaan foto-foto yang akan dibutuhkan, memberi penugasan kepada
fotografer, dan memilih serta menurunkan foto yang tepat.
8. Redaktur
Berita: Editor/Redaktur bertugas memberikan TOR/outline kepada
reporter sesuai hasil rapat redaksi. Setiap editor harus memberikan panduan
teknis lapangan ke reporter sebelum bertugas meliput suatu isu. Ini penting
dilakukan, selain merupakan garis besar outline, seorang redaktur
bertanggungjawab terhadap segala resiko yang bakal dialami reporter yang
meliput isu yang diberikannya.
9. Reporter: Jurnalis-reporter
bertugas melakukan liputan sesuai hasil rapat redaksi (inline).
Pelaksanaan liputan mengacu pada peran editor, yakni berupa penugasan (term
of reference, TOR/outline), pengusulan tunggal, dan isu hangat. Kecuali
reporter media cetak yang melengkapi liputannya dengan foto, reporter media
elektronik (radio) melengkapi liputannya dengan moment record (rekaman
peristiwa) dalam bentuk audio. Sedang reporter media elektronik (televisi)
melengkapi liputannya dengan moment record (rekaman peristiwa)
dalam bentuk video.
Posting Komentar Blogger Facebook
Silahkan gunakan bahasa yang baik dan santun dalam berkomentar. Komentar yang profokatif, kasar atau mengandung unsur SARA akan kami hapus. Terima Kasih