Menjawab Tuduhan Bahwa Al-Quran Katakan Bumi Itu Datar

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Beberapa hari yang lalu saya temukan sebuah tayangan di youtube yang menyatakan bahwa bumi itu datar, dia bilang, ini sesuai al-Qur’an dan hadis. Apakah tuduhan itu benar? Mari kita bahas.<br /> <br /> <b><u>Logika Yang Salah Tentang Datarnya Bumi</u></b><br /> <br /> Sebagai contoh pada surat Al-Hijr ayat 19 dikatakan "Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran".<br /> <br /> Sebagian orang yang percaya bahwa bumi itu datar mengatakan beberapa ayat di dalam Al-Quran bahwa bumi itu datar, salah satunya berdasarkan ayat tersebut. Apakah semudah itu kita mengartikan kata hamparan sebagai datar secara mutlak?<br /> <br /> Allah telah menghamparkan bumi. Disitu tidak dikatakan bagian yang dihamparkan adalah bagian bumi tertentu, tetapi yang terhampar adalah bumi secara mutlak.<br /> <br /> Sehingga dengan demikian, jika kita berada di suatu tempat di bagian manapun dari pada bumi. (selatan, barat, utara, dan timur), maka kita akan melihat bahwa bumi itu datar saja. seolah-olah hamparan di hadapan kita.<br /> <br /> Kemudian jika kita berjalan dan terus berjalan dengan mengikuti satu arah yang tetap, maka bumi itu akan terus menerus kita dapati "terhampar di hadapan kita" sampai suatu saat kita kembali ke tempat semula saat awal berjalan.<br /> <br /> Hal ini telah jelas membuktikan bahwa justru bumi itu bulat adanya. Sebaliknya, jika saja bumi itu berbentuk kubus, misalnya, maka pasti hamparan itu suatu saat akan terpotong, dan kita akan menuruni suatu bagian yang dianamakan bumi menjurang, atau bumi menurun, tidak lagi terhampar. karena Allah yang menjadikan bumi yang bulat memiliki dataran yang terhampar luas.<br /> <br /> Penelitian dan pengalaman manusia telah membuktikan bahwa perjalanan yang dilakukan secara terus menerus ke satu arah tertentu tidak pernah menemukan ujung dunia yang terpotong, melainkan terus menerus yang ditemukan hanyalah hamparan demi hamparan di tanah yang dilalui, untuk kemudian perjalanan itu berakhir pada tempat semula saat perjalanan pertama dimulai. Hal ini tidak mungkin dapat terjadi jika saja bumi itu tidak bulat keberadaannya.<br /> <br /> <b><u>Perhatikan Gambaran Bumi Dalam Ayat Lainnya:</u></b><br /> <br /> <b><i>waal-ardha ba’da dzaalika dahaahaa [79:30]</i></b><br /> Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.<br /> <br /> Terjemahan bahasa Indonesia kembali menyaakan kata ini dengan ‘<b>Hamparan</b>’.<br /> <br /> Lalu ketika Al-Qur’an menyebut kata ‘al-ardha‘ atau ‘al-ardhi‘ yang diterjemahkan menjadi ‘bumi’, bisa juga merujuk kepada ‘permukaan bumi’ atau lapisan bumi paling luar tempat kita berpijak, lihat ayat ini :<br /> <br /> <b><i>walakum fii al-ardhi mustaqarrun wamataa’un ilaa hiinin [2:36] </i></b><br /> Dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”<br /> <br /> <u><b>Kata Farsya</b></u><br /> <br /> Kata ‘farsya’ juga diartikan sebagian para ulama dengan ‘alas’ atau ‘tunggangan’. Sebagian ulama tafsir mengartikan sebagai ‘yang disembelih’, dalam hal ini adalah terkait dengan kambing, domba dan sapi (lihat Tafsir Al-Mishbah – Quraish Shihab). Ini menjelaskan bahwa hewan yang diembelih tersebut bisa dimanfaatkan, misalnya kulitnya sebagai alas untuk tempat duduk.<br /> <br /> <i>wamina al-an’aami hamuulatan wafarsyan [6:142] </i><br /> Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih.<br /> <br /> Ini dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an yang lain :<br /> <b><br /></b> <b><i>waallaahu ja’ala lakum min buyuutikum sakanan waja’ala lakum min juluudi al-an’aami buyuutan tastakhiffuunahaa yawma zha’nikum wayawma iqaamatikum wamin ashwaafihaa wa-awbaarihaa wa-asy’aarihaa atsaatsan wamataa’an ilaa hiinin [16:80]</i></b><br /> <b><i><br /></i></b> Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).<br /> <br /> <i>Maka lagi-lagi kata ‘farasy’ dalam ayat tersebut tidak mengandung unsur ‘datar’ melainkan ‘alas tempat duduk’.</i> Tentu saja suatu yang dihamparkan/digelar/dibentangkan akan membentuk sesuai tempat dimana dia dihamparkan, hamparan akan berbentuk melengkung kalau dasar tempatnya juga melengkung, hamparan akan berbentuk datar kalau dasar tempatnya juga datar..<br /> Kata tersebut juga dipakai dalam ayat lain :<br /> <br /> <i>muttaki-iina ‘alaa furusyin bathaa-inuhaa min istabraqin wajanaa aljannatayni daanin </i>[55:54]<br /> Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat.<br /> <br /> <i>wafurusyin marfuu’atinv </i><i>[56:34] </i><br /> dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.<br /> <br /> Ayat tersebut juga tidak menyinggung tentang suatu bidang yang datar, tapi mengenai suatu benda yang ‘dibentangkan‘ untuk tempat duduk-duduk atau istirahat.<br /> <br /> <i>Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.</i><br /> <br /> <i>alladzii ja’ala lakumu al-ardha firaasyan </i><i>[2:22] </i><br /> Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu<br /> <br /> <i><b>Farasya = ‘fa-ra-syin</b></i>’<br /> <br /> Kata tersebut berasal dari kata ‘farasya’ yang berarti : to spread out, extend, stretch forth, furnish = menghampar, mempunyai kata turunan : furusy (berbentuk jamak, bentuk tunggalnya :firasy).<br /> <br /> Kata ‘firasy’ berarti : hamparan yang biasanya digunakan untuk duduk atau berbaring. Dari situ kata tersebut juga bisa diartikan : permadani, kasur atau ranjang. Dalam kalimat ini tidak ada kaitan sesuatu yang terhampar dengan ‘datar’.<br /> <br /> <i><b>Ketahuilah wahai saudaraku seiman, bahwa bumi yang kita tempati ini berbentuk bulat menurut kesepakatan para ulama.</b></i><br /> <br /> <b><u>Ijma para ulama bahwa bumi itu bulat. </u></b><br /> <br /> Terdapat lebih dari satu keterangan ijma’ (kesepakatan ulama) bahwa bumi itu bulat. Diantaranya,<br /> Keterangan Syaikhul Islam, yang beliau nukil dari Abul Husain Ibnu al-Munadi.<br /> Syiakhul Islam mengatakan,<br /> <br /> وقال الإمام أبو الحسين أحمد بن جعفر بن المنادي من أعيان العلماء المشهورين بمعرفة الآثار والتصانيف الكبار في فنون العلوم الدينية من الطبقة الثانية من أصحاب أحمد : لا خلاف بين العلماء أن السماء على مثال الكرة …قال : وكذلك أجمعوا على أن الأرض بجميع حركاتها من البر والبحر مثل الكرة<br /> <br /> Imam Abul Husain Ahmad bin Ja’far al-Munadi, – termasuk ulama  yang masyhur dengan ilmu atsar dan karya-karya besar dalam berbagai cabang ilmu agama, termasuk generasi kedua  di kalangan ulama hambali, beliau mengatakan,<br /> <br /> “Tidak ada perbedaan di kalangan ulama bahwa langit itu seperti bola… demikian pula mereka sepakat bahwa bumi dan semua gerakannya, baik darat maupun lautan, seperti bola.” (Majmu’ al-Fatawa, 25/195)<br /> <br /> Syaikhul Islam juga mengatakan,<br /> <br /> السموات مستديرة عند علماء المسلمين ، وقد حكى إجماع المسلمين على ذلك غير واحد من العلماء أئمة الإسلام : مثل أبي الحسين أحمد بن جعفر بن المنادي …، وحكى الإجماع على ذلك الإمام أبو محمد بن حزم وأبو الفرج بن الجوزي ، وروى العلماء ذلك بالأسانيد المعروفة عن الصحابة والتابعين<br /> <br /> Galaxi tata surya itu melingkar menurut ulama kaum muslimin. Ada beberapa ulama yang menegaskan ijma’ (sepakat) dalam masalah ini. seperti Abul Husain Ahmad bin Ja’far bin al-Munadi… demikian pula yang menegaskan ijma’ tentang hal ini adalah Imam Abu Muhammad  Ibnu Hazm, dan Abul Faraj Ibnul Jauzi. Dan para ulama meriwayatkan hal itu dari para sahabta dan tabi’in dengan sanad yang makruf. (Majmu’ al-Fatawa, 6/586)<br /> <br /> Imam Ibnu Utsaimin mengatakan,<br /> <br /> الأرض كروية بدلالة القرآن ، والواقع ، وكلام أهل العلم<br /> <br /> Bumi itu bulat berdasarkan dalil dari al-Quran, realita dan keterangan para ulama.<br /> Selanjutnya Imam Ibnu Utsaimin menyebutkan beberapa dalil berserta penjelasannya, diantaranya,<br /> Firman Allah,<br /> <br /> يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ<br /> <br /> “Dia melingkupkan malam atas siang dan melingkupkan siang atas malam.” (QS. az-Zumar: 5)<br /> Selanjutnya, beliau menjelaskan,<br /> <br /> والتكوير جعل الشيء كالكور ، مثل كور العمامة ، ومن المعلوم أن الليل والنهار يتعاقبان على الأرض ، وهذا يقتضي أن تكون الأرض كروية<br /> <br /> At-Takwir (melingkupkan) maknanya menjadikan sesuatu seperti lingkaran, seperti lingkaran penutup kepala (imamah). Dan kita ketahui bahwa siang dan malam silih berganti di bumi ini. ini membuktikan bahwa bumi itu bulat. (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb).<br /> <br /> <br /> Memang secara tekstual, bunyi ayat-ayat yang ada di dalam Al-Quran  mengatakan bahwa bumi ini terhampar, seumpama firasy, karpet, atau tempat tidur. lalu kita katakan bahwa bumi ini berbentuk datar berdasarkan Al-Quran yang mulia ini.<br /> <br /> Namun, apakah sesederhana itu sajakah memahamkan ayat Al-Qur’an? Apakah memahamkan al-Qur’an yang agung cukup secara tekstual saja, kemudian mengabaikan arti kontekstualnya?<br /> <br /> Kalau demikian, jika Al-Qur’an hanya difahamkan secara tekstual saja, maka pasti akan hilanglah kehebatan dan keagungan Al-Qur’an itu.<br /> <br /> Padahal ada banyak ayat suci Al-Qur’an dan hadis yang mendudukkan derajat orang-orang berpengetahuan berada beberapa tingkat di atas orang awam.<br /> <br /> Dalam hal ini, pemahaman kontekstual jelas memerlukan daya nalar yang lebih tinggi dibandingkan sekedar pemahaman tekstual saja. Dengan demikian, pantaslah kiranya jika Allah dalam Al-Qur’an dan Nabi dalam banyak hadis beliau, memuji dan menyatakan bahwa orang yang berilmu pengetahuan, yang memakai akal dan nalar, memiliki derajat yang tinggi jauh berbeda dengan orang awam.<br /> <br /> Allahu a’lam<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtbF5zRtfAiAXqCFHBG894_ywj800dGqEI5plbWbZ3BHpcHhPhvKdeyXFH0XsWmryTkdmvwHC9Go1rhMkDB84WD0apfRLZCDZ-EKuV0qZGlE5qgxBjYrpzW9X4DQlmQhxoK-nQYqFOj-c/s1600/flatearth3_20160711_082358.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="353" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtbF5zRtfAiAXqCFHBG894_ywj800dGqEI5plbWbZ3BHpcHhPhvKdeyXFH0XsWmryTkdmvwHC9Go1rhMkDB84WD0apfRLZCDZ-EKuV0qZGlE5qgxBjYrpzW9X4DQlmQhxoK-nQYqFOj-c/s640/flatearth3_20160711_082358.jpg" width="640" /></a></div> <br /> <br /> <br /> <br /> Referensi : <br /> https://konsultasisyariah.com/28092-bumi-itu-bulat.html<br /> http://www.lampuislam.org/2013/09/menjawab-tuduhan-bahwa-al-quran.html</div>

Benarkah bumi itu datar Bumi itu bulat Bumi itu tidak datar Dunia Islam Menjawab Tuduhan Bahwa Al-Quran Katakan Bumi Itu Datar

Beberapa hari yang lalu saya temukan sebuah tayangan di youtube yang menyatakan bahwa bumi itu datar, dia bilang, ini sesuai al-Qur’an dan ...

Baca selengkapnya »

Bolehkah Bekerja Di Asuransi ?

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Tanya Jawab Jamaah dengan Ustadz Aam amirudin<br /> <br /> Jamaah :<br /> <br /> Saya karyawan swasta yang bergerak di bidang broker asuransi. Beberapa waktu ini, saya merasa gelisah karena membaca artikel-artikel di internet, baik dari MUI atau sumber-sumber lain yang menyatakan bahwa hukum asuransi adalah haram karena ada unsur riba. Mohon penjelasan mengenai hal tersebut karena saya berencana akan resign dalam waktu dekat karena hal tersebut. Alhamdulillah dengan izin Allah istri saya sudah keluar duluan, dia sebelumnya kerja di perusahaan asuransi persero.<br /> <br /> Ustadz Aam :<br /> <br /> Asuransi dan bank adalah dua persoalan kontemporer. Dua persoalan kekinian yang tidak ada di zaman Rasulullah Saw. Sehingga, jika kita berbicara tentang perbankan, khususnya perbankan nonsyariah, maka akan timbul kontroversi mengenai hal ini.<br /> <br /> Ketika Anda membaca aritkel, boleh jadi artikel-artikel yang Anda baca itu cenderung memposisikan asuransi nonsyariah/perbankan nonsyariah sebagai sesuatu yang ada unsur haramnya. Oleh karena itu, penulis artikel akan mencari alasan-alasan untuk menguatkan hal itu.<br /> <br /> Tetapi, ada pula tulisan yang memandang perbankan nonsyariah/asuransi nonsyariah, bukan sebagai sesuatu yang haram, sehingga penulis akan menuliskan logika-logika yang menguatkan hal itu.<br /> <br /> Jadi, jika Anda ingin resign dari tempat Anda bekerja (asuransi nonsyariah) dan mencari alternatif pekerjaan yang lebih menenangkan, itu merupakan sesuatu yang baik. Tetapi, Anda tetap harus mempertimbangkan kondisi realitas saat ini. Apakah keputusan Anda untuk resign itu akan membuat Anda makin berkembang atau justru menjadi beban orang lain.<br /> <br /> Pikirkanlah hal ini baik-baik. Terutama, apakah setelah Anda resign, kebutuhan istri dan anak-anak Anda masih bisa Anda penuhi dan tidak membebani orang lain atau tidak.<br /> <br /> Tetapi, jika Anda merasa yakin dengan keputusan (resign) Anda dan merasa akan tetap mandiri, itu suatu langkah yang bagus. Jadi, pertimbangkah hal ini dengan matang, jangan sampai Anda lepas dari satu dosa lalu masuk ke dosa yang lain.<br /> <br /> Anda boleh saja keluar lalu mencari alternatif pekerjaan yang lain, tetapi Anda tidak boleh memakan hak orang lain, terlebih membebani orang lain. Karena, sebaik-baik orang adalah yang tidak membebani orang lain, dan sebaik-baik orang adalah yang meringankan beban orang lain. Tanamkan baik-baik hal ini dalam kehidupan Anda.<br /> <br /> Wallahu a’lam.<br /> <br /> Sumber: Ustadz Aam Amirudin<br /> Percikaniman.org<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio23KwiBpKe5r4W2AX3GM3bEfDbT1qYaKTlb3XEuvGXe7x0mMIHc-TWGY4gR7rhVuQB1ZFKJ9jpw5Y9OdRpoIv66uCfd-YE5gM_r4hZEr6S_EhqKhBz2-iQ1HDOIJ4iCUZ9f9GGWjrGwQ/s1600/163035_620.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="363" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio23KwiBpKe5r4W2AX3GM3bEfDbT1qYaKTlb3XEuvGXe7x0mMIHc-TWGY4gR7rhVuQB1ZFKJ9jpw5Y9OdRpoIv66uCfd-YE5gM_r4hZEr6S_EhqKhBz2-iQ1HDOIJ4iCUZ9f9GGWjrGwQ/s640/163035_620.jpg" width="640" /></a></div> <br /></div>

Dunia Islam Fiqih Bolehkah Bekerja Di Asuransi ?

Tanya Jawab Jamaah dengan Ustadz Aam amirudin Jamaah : Saya karyawan swasta yang bergerak di bidang broker asuransi. Beberapa waktu ini...

Baca selengkapnya »

Bikin Tuna Suir Toge Di Rice Cooker, Emang Bisa ?

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmYqksGgPqGsju1abTjia3XzZZNOC0DZZZq1P9CwvM5RA_JaBx5Tuxsg19QmKvGaxkseW0_wdp87NwlPs8XQByjlpRhgohxiJRP3UgSSQG4u4oPseYLya2tEHkjpMI7fu3Xb83O_D1J1g/s1600/1058-629251-tumis_tuge.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmYqksGgPqGsju1abTjia3XzZZNOC0DZZZq1P9CwvM5RA_JaBx5Tuxsg19QmKvGaxkseW0_wdp87NwlPs8XQByjlpRhgohxiJRP3UgSSQG4u4oPseYLya2tEHkjpMI7fu3Xb83O_D1J1g/s320/1058-629251-tumis_tuge.jpg" width="320" /></a></div> <div> <br /></div> Taukah anda bahwa Rice Cooker atau magic com anda  bisa dipakai untuk berkreasi soal variasi dan rasa makanan? Jika belum, berarti ini saatnya anda mencobanya sendiri.<br /> <br /> <div> <div> Resep yang bisa anda gunakan untuk berkreasi dengan si mungil penanak nasi ini bukan hanya bubur dan kukusan saja. kami hadirkan resep mantap yang beda dari yang lain. Tenang ! tidak perlu api untuk memasak, cukup gunakan magic com anda di rumah atau kos.<br /> <br /> Kali ini kita akan membuat Tuna Suir Toge dengan magic com. Bisa ? Tentunya bisa sekali, ini dia.</div> </div> <div> <br /></div> <div> Pertama  sediakan bahan-bahan berikut:</div> <div> <br /></div> <div> 1 sendok makan minyak goreng</div> <div> 2 siung bawang putih, iris tipis</div> <div> 1/2 bawang bombay, iris tipis</div> <div> 5 buah cabe rawit merah/hijau </div> <div> 1 buah tomat, potong dadu </div> <div> 150 gr toge</div> <div> 1 batang daunbawang,iris tipis</div> <div> 1 kaleng tuna, suir suir  (bisa dibeli di minimarket terdekat)</div> <div> merica bubk, gula dan garam secukupnya</div> <div> <br /></div> <div> <br /></div> <div> Cara membuatnya : </div> <div> <br /></div> <div> 1. Pertama panaskan minyak goreng dalam magic com, pindahkan / tekan tombol cook tunggu sampai panas, kemudian tumis bawang putih dan dan bawang bombay hingga harum, masukan cabe rawit dan tomat , aduk rata.</div> <div> <br /></div> <div> 2.  Masukan toge dan daun bawang, aduk rata lalu tambahkan tuna suir, merica, gula, garam ,dauk rata lalu angkat.</div> <div> <br /></div> <div> 3. Tutup magic com hing dan buka sampai dirasa sudah matang atau tombol cook berubah ke warm / menghangatkan. lalu tiriskan dan sajikan selagi hangat. </div> <div> <br /></div> <div> Hasil Porsi : 4<br /> <br /></div> <div> (Kun)</div> <div> Sumber : Supercom </div> <div> <br /></div> <div> <br /></div> </div>

Berbagi Ilmu Lain-Lain Resep di Magic Com Resep Masakan Bikin Tuna Suir Toge Di Rice Cooker, Emang Bisa ?

Taukah anda bahwa Rice Cooker atau magic com anda  bisa dipakai untuk berkreasi soal variasi dan rasa makanan? Jika belum, berarti ini ...

Baca selengkapnya »

Dua Jenis Latihan Yang Baik Bagi Kesehatan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Kesehatan menjadi salah satu aspek yang musti diperhatikan dalam kehidupan anda. Jika kondisi tubuh melemah, stress dan kurang asupan gizi, apapun aktivitas yang sedang dilakukan jadi tidak maksimal.<br /> <br /> Untuk menjaga kesehatan tentunya musti ada beberapa hal yang perlu dilakukan, seperti memperhatikan asupan gizi dan berolahraga.  Selain asupan gizi yang cukup, sering tidaknya berolahraga atau latihan ringan menjadi salah satu hal yang mempengaruhi kesehatan anda.<br /> <br /> Sebuah riset menjelaskan, olahraga ringan setiap harinya mampu mempengaruhi kinerja tubuh dan otak. Kinerja otak yang bagus mempengaruhi seluruh aktivitas yang dilakukan tubuh, sehingga banyak orang tua yang masih sehat juga memiliki otot dan tulang yang bertahun-tahun bahkan puluhan tahun lebih kuat dari orang yang jarang berolahraga pada usia yang sama.<br /> <br /> Apapun olahraga yang dilakukan jika sesuai dan wajar untuk dilakukan, dapat menjadikan tubuh anda semakin fit dan bugar.<br /> <br /> Dilansir dari <i>Techinsider (26/07),</i> Dr. Michael Joyner,  seorang physician dan Mayo Clinic, burpees dan lompat tali adalah olahraga paling penting untuk menjaga kesehatan. Walaupun kedua latihan tersebut tidak mudah untuk dilakukan sebagian orang.<br /> <br /> <blockquote class="tr_bq"> You can build strength in a lot of ways — lifting weights and adding intervals to endurance workouts both work. But these two workouts will build both your endurance and your strength, all at once.</blockquote> Dengan terbiasa melakukan kedua latihan ini, yaitu mengangkat beban tubuh, bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan anda.<br /> <br /> Jika anda masih bingung bagaimana melakukan latihan burpees, berikut langkahnya.  Jika Anda sedang berdiri, maka lakukanlah jongkok terlebih dahulu sampai anda dapat meletakkan kedua telapak tangan anda di tanah. lanjutkan ke posisi push-up serta lakukanlah pus-up sekali dan kembali ke posisi jongkok, kemudian lompat. (kun)<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ_M1AhD5L3Lf_4GS9vnUkF-2vh2jefufxdwoo_JlygJ2v31FwoymECLMUor64ymIPzUlhFiQzmmNYKbYSzO0do8EpBT3TkNWoohBdCnnauvUgArxYMxXpiF4WlYP5J8gO-pxdrIsgJpo/s1600/exercise-fit.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ_M1AhD5L3Lf_4GS9vnUkF-2vh2jefufxdwoo_JlygJ2v31FwoymECLMUor64ymIPzUlhFiQzmmNYKbYSzO0do8EpBT3TkNWoohBdCnnauvUgArxYMxXpiF4WlYP5J8gO-pxdrIsgJpo/s640/exercise-fit.JPG" width="640" /></a></div> <br /> <br /> <br /></div>

Techealth Dua Jenis Latihan Yang Baik Bagi Kesehatan

Kesehatan menjadi salah satu aspek yang musti diperhatikan dalam kehidupan anda. Jika kondisi tubuh melemah, stress dan kurang asupan gizi,...

Baca selengkapnya »

Hubungan Agama dan Negara

<p dir="ltr">Oleh : Ustadz Luthfi Bashori<br> </p> <p dir="ltr">Islam sebagai agama universal, pada hakikatnya mampu memberi solusi bagii segala problematika umat. Bahkan Allah sebagai Dzat yang mengatur seluruh kehidupan, telah memberikan jaminan bagi siapapun yang membutuhkan pemecahan terhadap permasalahan yang berkembang di tengah masyarakat, dengan ‘terapi syaria’t’ apabila dilaksanakan dengan baik dan benar, sesuai dengan tuntunan dan aturan main yang telah ditentukan oleh agama. </p> <p dir="ltr">Maka jaminan kemakmuran hidup, baik yang berkaitan dengan kemashlahatan dunia, maupun kemashlahatan akhirat tiada lain adalah relevansi dari firman Allah yang artinya:</p> <p dir="ltr">“ Sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa kepada Allah, niscaya Kami bukakan kepada mereka segala macam keberkahan dari langit dan dari bumi. Namun karena mereka mengingkari ayat-ayat/syariat Kami, maka kami siksa mereka akibat perbuatan mereka sendiri (QS. al-A’raf – 96)</p> <p dir="ltr">Syariat Islam, disamping sebagai solusi rabbani bagi kepentingan umat manusia, juga merupakan dustur atau undang-undang yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Yang mana syariat Islam adalah suatu aturan yang diciptakan oleh Allah demi menjaga stabilitas kehidupan manusia, baik kehidupan di dunia maupun di akhirat.</p> <p dir="ltr">Syariat Islam telah mengatur cara hidup manusia di seluruh aspek kehidupan, dari mulai yang terkecil semisal tata cara tidur yang baik, hingga urusan yang besar semisal bagimana cara hidup menuju kenikmatan akhirat yang kekal abadi.</p> <p dir="ltr">Dalam melaksanakan kewajiban bersyariat, ada dua macam yang harus dikerjakan oleh umat Islam. Yaitu melaksanakan syariat yang bersifat Fardi (individu) serta syariat yang bersifat Jamaa’i (kolektif). Untuk lebih jelasnya dapat diperinci sebagai berikut: </p> <p dir="ltr">Syariat Islam yang bersifat Fardi (individu), adalah kewajiban seorang muslim secara individu atau perorangan, contohnya kewajiban melaksanakan shalat, atau zakat, atau puasa atau haji, yang mana ibadah-ibadah tersebut apabila ditinggalkan oleh seorang muslim maka berdosalah pribadinya. </p> <p dir="ltr">Sebaliknya apabila dikerjakan sesuai ketentuan, maka kewajibannya menjadi gugur, bahkan si pelaksana akan mendapat pahala.</p> <p dir="ltr">Syariat Islam yang bersifat Jamaa’i (kolektif), adalah kewajiban umat Islam secara kolektif, contohnya, kewajiban melaksanakan shalat Jumat. </p> <p dir="ltr">Shalat Jumat tidak dianggap sah kecuali dilaksanakan secara kolektif. Bahkan apabila di suatu daerah yang dianggap sudah cukup syarat untuk melaksanakan shalat Jumat, namun tidak ada satupun yang melaksanakannya dari penduduk setempat, maka dianggap berdosalah seluruh penduduknya.</p> <p dir="ltr">Di kalangan masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, telah banyak yang mengenal bahkan mengerjakan kewajiban-kewajiban bersyariat yang bersifat Fardi. </p> <p dir="ltr">Sedangkan untuk melaksanakan kewajiban bersyariat yang sifatnya Jamaa’i, masih banyak yang meninggalkannya. Bahkan ada pula umat Islam yang dengan ekstrim menolaknya.</p> <p dir="ltr">Kewajiban Jamaa’i yang belum dilaksanakan di Indonesia cukup banyak. Padahal, apabila seluruh penduduk Indonesia tidak melaksanakannya maka berdosalah mereka semuanya. </p> <p dir="ltr">Di antara kewajiban tersebut, adalah melaksanakan hukum-hukum yang bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah yang bersifat kenegaraan, yaitu bersyariat Islam khususnya dalam kaitannya dengan hukum jinayat (pidana), seperti memberlakukan hukuman pidana cambuk bagi pemabuk, potong tangan bagi pencuri, dan hukuman ta’zir bagi pelanggaran lainnya yang disesuaikan oleh kebijaksanaan hakim, dan sebagainya sesuai dengan kaedah yang berlaku.</p> <p dir="ltr">Kewajiban mengangkat seorang kepala negara dengan perangkatnya sesuai ketentuan syariat, adalah salah satu kewajiban yang sangat urgen/vital yang harus dilaksanakan oleh masyarakat muslim Indonesia. </p> <p dir="ltr">Dengan memilih kepala negara yang sesuai dengan syariat, akan mengantar Indonesia menjadi negara yang berdasarkan Alquran dan Assunnah. Sehingga memungkinkan untuk membentuk lembaga-lembaga kenegaraan disesuaikan dengan hukum Islam. Misalnya lembaga peradilan dan kehakiman yang memberlakukan hukum fiqih dalam menangani seluruh permasalahan yang menyangkut urusan perdata maupun pidana.</p> <p dir="ltr">Kewajiban memilih dan mengangkat kepala negara ini termasuk kategori kewajiban bagi umat Islam secara Jamaa’i, sehingga apabila masyarakat Indonesia belum berusaha melaksanakan kewajiban ini dengan baik dan benar, maka dianggap terus menerus berdosa kepada Allah, sampai terwujudnya perangkat pemerintah serta sistem kenegaraan yang sesuai dengan syariat Islam.</p> <p dir="ltr">Di antara rentetan kewajiban memilih dan mengankat kepala negara sebagaimana tersebut di atas, adalah bahwa kepala negara bertindak sebagai pelaksana utama hukum yang bersifat jamaa’i. </p> <p dir="ltr">Contohnya, untuk melaksanakan hukum potong tangan bagi pencuri, sebagaimana yang diwajibkan oleh Alquran,, mengharuskan adanya Imam untuk memimpin pelaksanaannya serta wakil Imam. Dalam hal ini yang berhak bertindak serbagai Imam adalah kepala negara, atau diserahkan kepada wakil Imam, yaitu hakim yang ditunjuk dan diangkat oleh Imam.</p> <p dir="ltr">Untuk itulah, selagi mekanisme pemilihan dan pengangkatan kepala negara di Indonesia seperti yang berlaku saat ini, apalagi dengan adanya penolakan formalisasi syariat kedalam hukum negara, maka tidak akan terlaksana kewajiban bersyariat semisal potong tangan yang bersifat jamaa’i ini, sehingga berdosalah seluruh masyarakat Indonesia, terutama para ulama dan tokoh agamanya yang telah mafhum terhadap permasalahan semacam ini, kecuali bagi mereka yang telah berjuang untuk merealisasikan apa yang tersebut di atas, sekalipun belum diberi keberhasilan oleh Allah SWT. </p> <p dir="ltr">Untuk itulah perjuangan umat Islam di dalam menegakkan syariat Islam di Indonesia belum usai, dan tidak ada kata “final” di dalam memformat bentuk pemerintahan Indonesia, sehingga suatu saat terwujud negara Indonesia, sebagai negara yang berdasarkan syariat Islam. SEMOGA.</p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Foto ilustrasi : republika online</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAJ9FtFMs7TYwHPe4y281E0Q1uKsjv9oMQMnn8hB01NVBAALmz76GKJuaYftdB7kwzbgLRloXLhP30zhvRZZEWBLs1e6AvADzpJqI7PLZ22OX1Dlc0O59Wfv643ULlloXxwp4l7-lEoRs/s1600/presiden-turki-recep-tayyep-erdogan-melaksanakan-shalat-di-_150731173356-889.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAJ9FtFMs7TYwHPe4y281E0Q1uKsjv9oMQMnn8hB01NVBAALmz76GKJuaYftdB7kwzbgLRloXLhP30zhvRZZEWBLs1e6AvADzpJqI7PLZ22OX1Dlc0O59Wfv643ULlloXxwp4l7-lEoRs/s640/presiden-turki-recep-tayyep-erdogan-melaksanakan-shalat-di-_150731173356-889.jpg"> </a> </div>

Dari Anda Hubungan Agama dan Negara

Oleh : Ustadz Luthfi Bashori Islam sebagai agama universal, pada hakikatnya mampu memberi solusi bagii segala problematika umat. Bahkan A...

Baca selengkapnya »

Menteri Yohana : Mari Hentikan Kekerasan Pada Anak

<p dir="ltr">Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,  Yohana Yembise mengajak  masyarakat untuk menghentikan kekerasan pada anak dalam peringatan Hari Anak Nasional, sabtu (23/7/2016) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Peringatan yang turut dihadiri Presiden Joko widodo ini, sekaligus menyoroti isu kekerasan seksual, perkawinan, dan prostitusi pada anak.</p> <p dir="ltr">Dilansir dari kemenppp<i>a.go.id, </i>Yohana menjelaskan beberapa isu yang menjadi bahasan pada peringatan tersebut. </p> <p dir="ltr">“Pada HAN 2016 ini, kami menyoroti 3 (tiga) isu anak, yakni kekerasan seksual anak, perkawinan anak, dan prostitusi anak," ungkapnya. </p> <p dir="ltr">Menurutnya  kekerasan seksual, perkawinan, dan prostitusi pada anak telah melanggar hak-hak anak untuk berkembang serta menjalani kehidupan yang layak, bermanfaat, dan bermartabat.</p> <p dir="ltr">Peringatan HAN yang diperingati setiap 23 Juli menjadi momentum penting untuk membangkitkan kepedulian dan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia agar melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya untuk menghargai, serta menjamin terpenuhinya hak-hak anak.</p> <p dir="ltr">Yohana mengharapkan,  kegiatan terus berlangsung tiap tahun ini menjadi tonggak peringatan yang terus berkembang menjadi penghubung dan penjalin kerjasama antara masyarakat dan stakeholder yang peduli pada isu-isu anak, juga sebagai peningkat  kesadaran anak terhadap tanggung jawabnya pada orang tua, masyarakat dan negara.</p> <p dir="ltr">Mataram sebagai tuan rumah penyelengaraan peringatan HAN 2016 bukan tanpa sebab, menurut Yohana angka perkawinan anak di provinsi NTB cukup tinggi. Selanjutnya ia menambahkan bahwa di tempat yang sama akan diadakan deklarasi pencegahan perkawinan usia anak di 26 Kabupaten dan Kota,</p> <p dir="ltr">Sebagai rangkaiaan kegiatan peringatan HAN 2016, dalam mengkampanyekan, mengedukasi, dan memberi informasi kepada masyarakat terkait isu-isu anak, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga akan menyelenggarakan Forum Anak Nasional (FAN) yang disatukan dengan Kongres Anak, serta "Diskusi Musikal Stop Kekerasan Pada Anak bekerjasama dengan Simponi Band dengan melibatkan 5 ribu anak dari 5 Provinsi dari seluruh Indonesia. (Kun) </p><p dir="ltr"><br></p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC8DXyqt4RVl63tHTz3xS0TdJgssYhpTqsnVbtVc95oxDkxRr7u-kD-a3mYqQ3v2_c3bVfrPNw_Vg2DhMrj-uRFdjBdg8Emex6vvi1MFMMpHe3HUHoeG3FDdkMoi9E-VXzNUTi4a1_WSg/s1600/menteri-yohana-minta-polisi-tahan-ibu-angkat-angeline-7rxSI9yF00.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC8DXyqt4RVl63tHTz3xS0TdJgssYhpTqsnVbtVc95oxDkxRr7u-kD-a3mYqQ3v2_c3bVfrPNw_Vg2DhMrj-uRFdjBdg8Emex6vvi1MFMMpHe3HUHoeG3FDdkMoi9E-VXzNUTi4a1_WSg/s640/menteri-yohana-minta-polisi-tahan-ibu-angkat-angeline-7rxSI9yF00.jpg"> </a> </div>

Dari Anda Menteri Yohana : Mari Hentikan Kekerasan Pada Anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,  Yohana Yembise mengajak  masyarakat untuk menghentikan kekerasan pada anak dalam peri...

Baca selengkapnya »

Hari Raya Yang Sebenarnya

<p dir="ltr">Oleh ustadz idrus <u>ramli</u></p> <p dir="ltr">Pada waktu hari raya tiba kaum Muslimin bertamu kepada pemimpin mereka, Umar bin Abdul Aziz, seorang Khalifah yang shalih.</p> <p dir="ltr">Setelah kaum dewasa keluar, diganti oleh kalangan anak-anak, yang di antara mereka adalah putra Khalifah Umar sendiri yang berpakaian baju yang telah lusuh dan jelek. Sementara anak-anak rakyat beliau, bajunya bagus-bagus dan masih baru.</p> <p dir="ltr">Melihat keadaan putranya yang seperti itu, Khalifah Umar menundukkan kepalanya sambil meneteskan air mata. </p> <p dir="ltr">Melihat ayahnya demikian, sang anak segera menghampiri dan bertanya:</p> <p dir="ltr">"Ayahku, apa gerangan yang membuatmu menundukkan kepala dan menangis?"</p> <p dir="ltr">Khalifah Umar menjawab: </p> <p dir="ltr">"Tidak apa-apa wahai anakku. Hanya aku khawatir hatimu bersedih sebab bajumu yang telah lusuh, sementara anak-anak rakyatku pakaiannya bagus-bagus dan masih baru".<br></p> <p dir="ltr">Sang anak menjawab: "Ayahku. Seseorang yang hatinya akan bersedih hanyalah orang yang telah mengenal Allah tetapi kemudian berbuat maksiat kepada-Nya. Ia juga menyakiti ayah dan ibunya. Sedangkan aku demi Allah tidaklah demikian. Hari raya hanya milik orang-orang yang taat kepada Allah."</p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinXRHrJS5sxBb6njRfXrWKZ6969umj8QwSo_QgSeEqlGQpWDpggcXmDpEfBdPDrOFcBMMsAvpYzydJtDfGqTICd8djg6WHjO9jc32H1sCFchJ9DGGowkdIgyTqdQuP7pHoBGaE082x9bk/s1600/IMG_20160706_083821.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinXRHrJS5sxBb6njRfXrWKZ6969umj8QwSo_QgSeEqlGQpWDpggcXmDpEfBdPDrOFcBMMsAvpYzydJtDfGqTICd8djg6WHjO9jc32H1sCFchJ9DGGowkdIgyTqdQuP7pHoBGaE082x9bk/s640/IMG_20160706_083821.jpg"> </a> </div>

Kajian Islam Hari Raya Yang Sebenarnya

Oleh ustadz idrus ramli Pada waktu hari raya tiba kaum Muslimin bertamu kepada pemimpin mereka, Umar bin Abdul Aziz, seorang Khalifah yang ...

Baca selengkapnya »

Kisah Muktamar Tikus

<p dir="ltr">Muktamar Tikus</p><p dir="ltr">Oleh : azis anwar fachrudin</p><p dir="ltr">Segerombolan tikus merasa khawatir dengan nasib survival mereka. Setiap akan berburu makanan, selalu diketahui si kucing. Lalu ada saja minimal satu anggota mereka yang termangsa.</p> <p dir="ltr">Masalahnya, para tikus selalu terlambat mengetahui keberadaan si kucing yang mengendap-ngendap mengintai mereka. Maka komunitas tikus segera menyelenggarakan muktamar untuk membahas masalah ini.</p> <p dir="ltr">Setelah berlarut-larut debat, berteriak-teriak mengajukan solusi dan beradu argumentasi, muncullah usulan yang dianggap terbaik. Si tikus yang paling alim dengan penuh percaya diri maju, “Usul, Komendan, menurut saya si kucing harus dikalungi klinthingan!”</p> <p dir="ltr">Argumentasi ia lumayan bagus: ketika kucing bergerak, tentu klinthing itu akan berbunyi. Maka para tikus bisa segera tahu, sehingga tidak terlambat kabur.</p> <p dir="ltr">“Ide bagus!” kata tikus pemimpin muktamar, “Okelah kalau begitu, sekarang siapa yang akan kita beri tanggung jawab untuk mengemban amanah mulia ini?”</p> <p dir="ltr">Ruangan muktamar tiba-tiba hening. Tikus-tikus yang tadi berteriak tak mampu berucap. Terlebih si tikus teralim; ia kini tak mampu bicara. Ternyata, tikus-tikus itu tak pernah mengenal ungkapan “sapa usul kudu mikul.” Para tikus masih dihegemoni tradisi pakewuh, sebab sudah naturalnya, konstruk relasi tikus-kucing adalah bottom-up: antara mangsa dan pemangsa. Itu tembok tradisi yang sampai kini pun para tikus belum berani menerobosnya.</p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc6tfsBETmY2e6WmuC7C35klRcRnbyvLxCN6OQjlAEFwz3RHsymhtCtSDh6-C6jhN-Ok4VjjV7tfKAkQbIy8D7JemI1fQ_KSqg8SOAH9AyanriXB7-ZH0MGPOqlINFurUVd1zlCBXSoRQ/s1600/gambar%252520tikus%252520lucu%2525206.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc6tfsBETmY2e6WmuC7C35klRcRnbyvLxCN6OQjlAEFwz3RHsymhtCtSDh6-C6jhN-Ok4VjjV7tfKAkQbIy8D7JemI1fQ_KSqg8SOAH9AyanriXB7-ZH0MGPOqlINFurUVd1zlCBXSoRQ/s640/gambar%252520tikus%252520lucu%2525206.jpg"> </a> </div>

Kisah Inspiratif Kisah Muktamar Tikus

Muktamar Tikus Oleh : azis anwar fachrudin Segerombolan tikus merasa khawatir dengan nasib survival mereka. Setiap akan berburu makanan, sel...

Baca selengkapnya »